Dokter imbau sekolah beri edukasi makanan sehat cegah obesitas anak
Obesitas pada anak-anak menjadi masalah kesehatan yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, prevalensi obesitas pada anak usia 5-12 tahun telah meningkat dari 5,7% pada tahun 2013 menjadi 7,8% pada tahun 2018. Hal ini menjadi perhatian serius bagi para dokter dan tenaga kesehatan untuk mencegah peningkatan kasus obesitas pada anak-anak.
Dokter-dokter kesehatan anak pun mengimbau kepada pihak sekolah untuk memberikan edukasi tentang pentingnya makanan sehat dalam mencegah obesitas pada anak-anak. Menurut dr. Ani, seorang dokter spesialis anak, pola makan yang tidak sehat dan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji menjadi faktor utama penyebab obesitas pada anak-anak.
“Anak-anak seringkali terpengaruh oleh iklan makanan cepat saji yang menarik dan menggoda. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memberikan edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya makanan sehat yang mengandung gizi seimbang,” ujar dr. Ani.
Selain itu, dr. Ani juga menekankan pentingnya peran orangtua dalam mendukung pola makan sehat anak-anak. Orangtua harus memberikan contoh yang baik dalam memilih makanan sehat dan mengajarkan anak-anak untuk menyukai makanan-makanan yang sehat.
“Orangtua juga perlu membatasi konsumsi makanan cepat saji dan makanan tinggi gula dan lemak pada anak-anak. Sebaiknya lebih banyak memberikan makanan sehat seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan protein yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak,” tambah dr. Ani.
Edukasi tentang makanan sehat dan pola makan yang baik seharusnya menjadi bagian dari kurikulum sekolah agar anak-anak memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga kesehatan melalui pola makan yang sehat. Dengan adanya kerjasama antara sekolah, dokter, dan orangtua, diharapkan dapat membantu mencegah peningkatan kasus obesitas pada anak-anak di Indonesia.