Kadinkes (Kepala Dinas Kesehatan) Jawa Barat, Dr. Berli Hamdani, menegaskan pentingnya fokus dalam mencegah lahirnya anak-anak yang mengalami stunting di wilayah Jawa Barat. Stunting adalah kondisi di mana seorang anak mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi, dan kondisi ini dapat berdampak buruk pada perkembangan fisik dan mental anak.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka stunting di Jawa Barat masih cukup tinggi, yaitu sekitar 30,1%. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan upaya pencegahan stunting di wilayah tersebut.
Dr. Berli Hamdani menekankan bahwa pencegahan stunting harus dilakukan sejak awal, yaitu sejak masa kehamilan. Ibu hamil perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang agar janin dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, penting juga untuk memberikan pendampingan dan edukasi kepada ibu hamil tentang pentingnya pola makan yang sehat dan gizi seimbang.
Selain itu, Dr. Berli Hamdani juga menekankan pentingnya pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan anak. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, pemberian ASI eksklusif dapat membantu mencegah terjadinya stunting pada anak.
Selain upaya pencegahan stunting melalui asupan gizi yang cukup, pemerintah daerah juga perlu melakukan berbagai program kesehatan masyarakat yang dapat membantu mengurangi angka stunting. Program-program tersebut meliputi peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, peningkatan kualitas air minum, serta peningkatan sanitasi lingkungan.
Dengan adanya perhatian dan fokus yang lebih besar dari pemerintah daerah, diharapkan angka stunting di Jawa Barat dapat terus menurun dan anak-anak dapat tumbuh dengan sehat dan optimal. Upaya pencegahan stunting memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta, untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas di masa depan.