Sosialisasi merupakan suatu proses penting dalam memperkenalkan suatu kebijakan atau peraturan kepada masyarakat. Hal ini juga berlaku dalam konteks sosialisasi terhadap MBDK (Masyarakat Berakhlak Dengan Kondusifitas), sebuah program yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang berakhlak baik dan kondusif.
Masyarakat seringkali berpendapat bahwa sosialisasi lebih diperlukan daripada hanya mengandalkan peraturan MBDK itu sendiri. Hal ini dikarenakan sosialisasi dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang pentingnya berakhlak dan menjaga kondusifitas di lingkungan sekitarnya.
Dengan adanya sosialisasi, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah menerima dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam MBDK. Selain itu, sosialisasi juga dapat membantu dalam membangun kesadaran kolektif di masyarakat untuk selalu menjaga sikap dan perilaku yang baik.
Pentingnya sosialisasi juga terlihat dalam upaya pencegahan konflik dan kekerasan di masyarakat. Dengan adanya pemahaman yang baik tentang nilai-nilai berakhlak, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah menyelesaikan perbedaan pendapat atau masalah tanpa harus resort ke tindakan kekerasan.
Namun, sosialisasi juga harus dilakukan secara terencana dan terstruktur agar dapat mencapai tujuannya dengan baik. Sosialisasi yang dilakukan secara sporadis atau tidak terarah akan sulit untuk memberikan dampak yang signifikan kepada masyarakat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sosialisasi memang lebih diperlukan daripada hanya mengandalkan peraturan MBDK itu sendiri. Melalui sosialisasi yang baik, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam MBDK sehingga terwujud masyarakat yang berakhlak baik dan kondusif.