Pakar kesehatan telah membantah klaim yang menyebutkan bahwa kemasan air minum dalam kemasan polikarbonat dapat menyebabkan autisme pada anak-anak. Polikarbonat adalah materi yang sering digunakan dalam pembuatan botol air minum dan wadah makanan karena kekuatan dan ketahanannya terhadap panas.
Klaim ini pertama kali muncul setelah beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat kimia yang disebut bisphenol A (BPA) yang digunakan dalam pembuatan polikarbonat dapat memengaruhi sistem saraf pada manusia, terutama pada masa perkembangan janin dan bayi. Namun, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia telah menyatakan bahwa kemasan AMDK berbahan polikarbonat yang aman digunakan.
Dr. Dian, seorang pakar kesehatan anak, mengatakan bahwa autisme adalah gangguan perkembangan otak yang disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan, bukan oleh bahan kimia dalam kemasan air minum. “Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan antara polikarbonat dan autisme. Penyebab autisme jauh lebih kompleks daripada itu,” kata Dr. Dian.
Dia juga menegaskan pentingnya mengonsumsi air minum yang aman dan sehat, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap gangguan kesehatan. “Penting untuk memilih air minum yang bersertifikat dan terjamin keamanannya, daripada khawatir tentang kemasan yang digunakan,” tambahnya.
Dalam hal ini, masyarakat dihimbau untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas sumbernya dan selalu konsultasikan masalah kesehatan anak kepada pakar kesehatan yang kompeten. Kesehatan anak adalah hal yang sangat penting dan harus diutamakan, sehingga informasi yang akurat dan terpercaya sangat diperlukan. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai klaim yang tidak berdasar tersebut.