Para Dewan Pengurus Organisasi Tani Jamu Indonesia (PDPOTJI) kembali menegaskan pentingnya pelestarian kekayaan rempah sebagai warisan budaya bangsa. Hal ini disampaikan dalam acara diskusi yang diadakan oleh PDPOTJI di Jakarta pada hari Rabu (12/05).
Dalam acara tersebut, Ketua Umum PDPOTJI, Bapak Tono Suryono, menyatakan bahwa rempah-rempah merupakan bagian penting dari budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Rempah tidak hanya memiliki nilai ekonomis tinggi, tetapi juga memiliki nilai historis dan budaya yang sangat berharga.
Menurut Tono, rempah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu. Rempah digunakan sebagai bumbu masakan, obat tradisional, dan juga sebagai bahan dalam pembuatan jamu. Oleh karena itu, pelestarian kekayaan rempah harus menjadi prioritas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Selain itu, Tono juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan cara penggunaan rempah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya melestarikan kekayaan rempah dan juga untuk meningkatkan nilai tambah dari produk-produk rempah Indonesia.
Selain itu, PDPOTJI juga akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas produksi rempah Indonesia. Hal ini dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan kepada para petani rempah, agar mereka dapat menghasilkan rempah dengan kualitas yang baik dan sesuai standar.
Dengan upaya pelestarian kekayaan rempah sebagai warisan budaya, diharapkan rempah Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi kebanggaan bangsa. Semua pihak diharapkan dapat bersinergi dalam upaya pelestarian kekayaan rempah demi menjaga warisan budaya Indonesia yang sangat berharga.