Psikolog: Polisi perlu periksa kebenaran bisikan pelaku penusukan
Kasus penusukan yang terjadi belakangan ini memang sangat mengejutkan masyarakat. Pelaku penusukan kerap kali mengaku bahwa mereka melakukan aksi tersebut karena mendapat bisikan dari suara gaib. Hal ini tentu membuat banyak orang bertanya-tanya tentang kebenaran dari pernyataan pelaku tersebut.
Sebagai seorang psikolog, saya ingin menekankan pentingnya bagi pihak kepolisian untuk memeriksa kebenaran dari bisikan yang didengar oleh pelaku penusukan. Meskipun terdengar tidak masuk akal bagi sebagian orang, namun fenomena ini sebenarnya tidaklah terlalu jarang terjadi.
Dalam dunia psikologi, fenomena mendengar suara gaib atau bisikan tidaklah selalu berarti bahwa seseorang mengalami gangguan jiwa. Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk mendengarkan suara gaib, seperti stres berat, depresi, atau bahkan pengaruh dari lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, pihak kepolisian perlu melibatkan ahli psikologi dalam proses penyelidikan kasus penusukan. Ahli psikologi dapat membantu dalam menganalisis kondisi mental pelaku, apakah mereka benar-benar mengalami gangguan jiwa atau hanya sekadar memanfaatkan alasan bisikan untuk menghindari tanggung jawab atas perbuatannya.
Selain itu, ahli psikologi juga dapat membantu dalam memberikan perlakuan yang tepat terhadap pelaku penusukan. Jika pelaku memang mengalami gangguan jiwa, maka mereka perlu mendapat penanganan khusus agar tidak mengulangi perbuatannya di masa yang akan datang.
Dalam kasus penusukan, penting bagi pihak kepolisian untuk tidak hanya fokus pada penangkapan pelaku, namun juga memperhatikan aspek psikologis dari kasus tersebut. Dengan demikian, penanganan kasus penusukan dapat dilakukan secara lebih komprehensif dan efektif, serta dapat mencegah terjadinya kasus serupa di masa yang akan datang.