Radio Frequency Ablation (RFA) merupakan terobosan minim bedah yang digunakan untuk mengatasi kondisi hipertiroid. Hipertiroid adalah kondisi dimana kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, yang dapat menyebabkan berbagai gejala seperti peningkatan detak jantung, kelelahan, penurunan berat badan, dan gangguan emosi.
RFA merupakan metode non-invasif yang menggunakan gelombang radio frekuensi untuk menghancurkan jaringan tiroid yang berlebihan. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan jarum yang dimasukkan ke dalam kelenjar tiroid melalui panduan ultrasound. Selama prosedur, energi radio frekuensi dipancarkan untuk menghancurkan sel-sel tiroid yang berlebihan, sehingga mengurangi produksi hormon tiroid.
Salah satu keunggulan dari RFA adalah prosedur ini minim invasif, artinya tidak memerlukan sayatan besar dan pemulihannya lebih cepat dibandingkan dengan metode bedah konvensional. Selain itu, RFA juga memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mengendalikan produksi hormon tiroid yang berlebihan.
Meskipun RFA merupakan terobosan baru dalam pengobatan hipertiroid, namun metode ini sudah banyak digunakan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Beberapa rumah sakit di Indonesia sudah mulai menggunakan RFA untuk mengatasi hipertiroid pada pasien yang tidak responsif terhadap pengobatan konvensional.
Dengan adanya terobosan minim bedah seperti RFA, diharapkan pengobatan hipertiroid dapat menjadi lebih efektif dan aman bagi pasien. Namun, sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur RFA, pasien disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis endokrin untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai prosedur ini serta risiko yang mungkin terjadi.